Berkaca Pada Musibah Yang Dialami Orang Sholeh

Mungkin saat ini, atau pada suatu ketika kita sekalian pernah mengalami or merasakan kalau kehidupan yang sedang kita jalani adalah suatu musibah. Penyebabnya dikarenakan kita merasa belum bisa atau belum pernah mencapai suatu keberhasilan.

Berikut adalah beberapa nasehat dari ayat al Qur’an, hadits dan perkataan ulama yang semoga bisa menghibur setiap orang yang sedang mengalami musibah.

Musibah Terasa Ringan dengan Mengingat Penderitaan yang Dialami Orang Sholih

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لِيَعْزِ المسْلِمِيْنَ فِي مَصَائِبِهِمْ المصِيْبَةُ بي

“Musibah yang menimpaku sungguh akan menghibur kaum muslimin.”

Dalam lafazh yang lain disebutkan.

مَنْ عَظَمَتْ مُصِيْبَتُهُ فَلْيَذْكُرْ مُصِيْبَتِي، فَإِنَّهَا سَتَهَوَّنُ عَلَيْهِ مُصِيْبَتُهُ

“Siapa saja yang terasa berat ketika menghapi musibah, maka ingatlah musibah yang menimpaku. Ia akan merasa ringan menghadapi musibah tersebut.”

Ternyata, musibah orang yang lebih sholih dari kita memang lebih berat dari yang kita alami. Sudah seharusnya kita tidak terus larut dalam kesedihan.

Semakin Kuat Iman, Memang Akan Semakin Terus Diuji

Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.”

Di Balik Musibah, Pasti Ada Jalan Keluar

Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)

Ayat ini pun diulang setelah itu,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Kata al ‘usr (kesulitan) menggunakan alif-lam dan menunjukkan umum (istigroq) yaitu segala macam kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana pun sulitnya, akhir dari setiap kesulitan adalah kemudahan.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً

“Bersama kesulitan, ada kemudahan.”

Merealisasikan Iman adalah dengan Bersabar

‘Ali bin Abi Tholib mengatakan,

الصَّبْرُ مِنَ الإِيْمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الجَسَدِ، وَلَا إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ صَبْرَ لَهُ.

“Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran.”

Musibah Awalnya Saja Terasa Sulit, Namun Jika Bersabar akan Semakin Mudah

Hudzaifah ibnul Yaman mengatakan,

إِنَّ اللهَ لَمْ يَخْلُقْ شَيْئاً قَطٌّ إِلاَّ صَغِيْراً ثُمَّ يَكْبَرُ، إِلاَّ المصِيْبَة فَإِنَّهُ خَلَقَهَا كَبِيْرَةً ثُمَّ تَصْغُرُ.

“Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan sesuatu melainkan dari yang kecil hingga yang besar kecuali musibah. Adapun musibah, Allah menciptakannya dari keadaan besar kemudian akan menjadi kecil.”

Allah menciptakan segala sesuatu, misalkan dalam penciptaan manusia melalui tahapan dari kecil hingga beranjak dewasa (besar) semacam dalam firman Allah,

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا

“Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua.” (QS. Ghofir: 67)

Namun untuk musibah tidaklah demikian. Musibah datang dalam keadaan besar, yakni terasa berat. Akan tetapi, lambat laun akan menjadi ringan jika seseorang mau bersabar.

Bersabarlah Di Awal Musibah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى

“Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah.”

Itulah sabar yang sebenarnya. Sabar yang sebenarnya bukanlah ketika telah mengeluh lebih dulu di awal musibah.

Pahala Orang yang Mau Bersabar Tanpa Batas

Ingatlah janji Allah,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan bahwa ganjarannya tidak bisa ditakar dan ditimbang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa dihitung sama sekali, akan tetapi ia akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga. Sedangkan As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga.

Akan Mendapatkan Ganti yang Lebih Baik

Ummu Salamah -salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Do’a yang disebutkan dalam hadits ini semestinya diucapkan oleh seorang muslim ketika ia ditimpa musibah dan sudah seharusnya ia pahami. Insya Allah, dengan ini ia akan mendapatkan ganti yang lebih baik.

Semoga yang mendapati musibah semakin ringan menghadapinya dengan sedikit hiburan ini. Semoga kita selalu dianugerahi kesabaran dari Allah Ta’ala.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna..

Reflecting On The Experienced People Sholeh Disaster

Maybe today, or at some point we all have experienced or feel that we are living life is a disaster. The reason is because we feel can not or have never achieved a complete success.

Here is some advice from the verses of Qur'an, hadith and scholars saying that hopefully entertain everybody who is experiencing a disaster.

Given the unfortunate Feels Light with Experienced People Suffering Salih

Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam said,

ليعز المسلمين في مصائبهم المصيبة بي

"The accident that happened to me was going to entertain the Muslims."

In another lafazh mentioned.

من عظمت مصيبته فليذكر مصيبتي, فإنها ستهون عليه مصيبته

"Anyone who feels heavy when menghapi calamity, then remember the disaster that happened to me. He will be floating face disaster. "

Apparently, the unfortunate people who are sholih of us are more severe than we experience. We should not continue to dissolve in grief.

Increasingly Strong Faith, It Will Keep The Tested

Of Mus'ab ibn Sa'id-an-tabi'in from his father, he said,

يا رسول الله أى الناس أشد بلاء

"O Messenger of Allah, which is the most severe human ordeal?" He sallallaahu 'alaihi wa sallam replied,

«الأنبياء ثم الأمثل فالأمثل فيبتلى الرجل على حسب دينه فإن كان دينه صلبا اشتد بلاؤه وإن كان فى دينه رقة ابتلى على حسب دينه فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشى على الأرض ما عليه خطيئة»

"The Prophet, then the semisalnya and semisalnya again. Someone will be tested in accordance with the conditions of his religion. If religion is so strong (strong), then the weight of the exam anyway. Where religion is weak, then he will be tested in accordance with the quality of his religion. A servant will always get a test until he walked the earth in a state of mortal sin. "

Beyond Disaster, Sure Way Out There

In a letter Nasyroh Nature, Allah Ta'ala says,

فإن مع العسر يسرا

"Because the real hardship comes ease." (Surah Alam Nasyroh: 5)

This verse was repeated after that,

إن مع العسر يسرا

"Verily after hardship comes ease." (Surah Alam Nasyroh: 6)

Shaykh 'Abdur-Rahman ibn Nasir As Sa'di says, "The word al' usr (hard) using alif-lam and show a general (istigroq) that all sorts of trouble. This shows that no matter how hard it is, the end of each difficulty is ease. "

The Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam said,

وأن مع العسر يسرا

"With difficulty, comes ease."

Faith is the realization of the patient

'Ali ibn Abi Tholib said,

الصبر من الإيمان بمنزلة الرأس من الجسد, ولا إيمان لمن لا صبر له.

"Patience and faith are like the heads on human bodies. Therefore, do not believe (with perfect faith), if one does not have the patience. "

Initially Accidents Only Feels Difficult, But If patient will be more easy

Hudhayfah Ibn Yemen said,

إن الله لم يخلق شيئا قط إلا صغيرا ثم يكبر, إلا المصيبة فإنه خلقها كبيرة ثم تصغر.

"Verily Allah does not create anything but rather from small to large but disaster. The accident, God created him from a large state would then be small. "

God created all things, for example in the creation of man through the stages from childhood to adulthood (large) like in the word of God,

هو الذي خلقكم من تراب ثم من نطفة ثم من علقة ثم يخرجكم طفلا ثم لتبلغوا أشدكم ثم لتكونوا شيوخا

"It is He Who created you from dust then from a drop of sperm, then from a clot of blood, then you as a child's birth, then (you are allowed to live) so you get to the (adult), then (let you live longer) until old. "(Surah Ghofir: 67)

But for the accident was not the case. Accidents come in great condition, namely heavy. However, it will gradually become lighter if someone willing to be patient.

Be patient in Early Disaster

Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam said,

إنما الصبر عند الصدمة الأولى

"Whose name should patiently began when disaster struck early."

That's the real patient. Patient who is not really complain when it was first at the beginning of the disaster.

Pahala People who Want to Be patient Without Borders

Remember the promise of God,

إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب

"Those who are patient, the reward for them is without reckoning (infinity)." (Surah Az-Zumar: 10). Al Auza'i said that the reward can not be mixed and weighed. Ibn Juraij said that the reward for those who are patient can not be counted at all, but he will be given extra from it. That is, their reward is infinite. As Sudi said that while the reward of those who are patient was paradise.

Will Replace Getting Better

Umm Salamah, one of the wives of the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam, said that he had heard the Prophet sallallaahu' alaihi wa sallam said,

أم سلمة زوج النبى - صلى الله عليه وسلم - تقول سمعت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول «ما من عبد تصيبه مصيبة فيقول إنا لله وإنا إليه راجعون اللهم أجرنى فى مصيبتى وأخلف لى خيرا منها إلا أجره الله فى مصيبته وأخلف له خيرا منها ». قالت فلما توفى أبو سلمة قلت كما أمرنى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فأخلف الله لى خيرا منه رسول الله - صلى الله عليه وسلم -.

"Anyone from a disaster-stricken servant and he said: 'Inna wa inna lillahi ilaihi rooji'un. Allahumma'jurnii FII LII mushibatii wa akhlif khoiron minhaa [All things belong to God and will return to Him. O Allah, grant rewards to happen to me and give disaster ang replace with a better] ", then God will give him reward in musibahnya and replace it with something better." When Abu Salamah (my husband) died, I called the prayer as the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam commanded me. God had given me a better husband than my husband who was the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam. "

The supplication mentioned in this hadith should be pronounced by a Muslim when he was stricken disaster and he should understand. God willing, with this change he will get better.

Hopefully that finds misfortune to deal with a little more light entertainment. May we always be awarded the patience of God Almighty.

Praise be to God that with His blessings of all good to be perfect

Click here to Indonesian Language